0

Sudah bangkitkah kamu?

Bulan Mei sudah mulai berakhir, dengung kebangkitan nasional masih tetap menggema berharap para anak bangsa kembali membangkitkan semangat di tengah terpuruknya kondisi ekonomi, kesemrawutan tata aturan dan sosial kemasyarakatan, serta mulai berkurangnya kepercayaan mereka terhadap aparat pemerintahan.
100 tahun sejak dicanangkan kebangkitan nasional oleh Bung Tomo dan rekan-rekan dengan mendirikan organisasi Boedhi Oetomo pada 20 Mei 1908, dan oleh karenanya setiap tanggal 20 Mei kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional,  walaupun beberapa orang berpendapat bahwa 20 Mei tersebut tidak pantas diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional karena organisasi Syarikat Islam (SI) yang lahir terlebih dahulu dari Boedhi Oetomo (BO), yakni pada tahun 1905, yang jelas-jelas bersifat nasionalis, menentang penjajah Belanda, dan mencita-citakan Indonesia merdeka, tidak dijadikan tonggak kebangkitan nasional (ref : “20 Mei Bukan Hari Kebangkitan Nasional (Bag.1)”, Eramuslim.com)
Terlepas dari perbedaan itu, bagi saya, hari kebangkitan itu harusnya diperingati setiap hari. Jika setiap orang berusaha untuk bangkit setiap hari, mengubah sesuatu yang kurang di hari kemarin menjadi sesuatu yang baik hari ini, dan menjadi lebih baik lagi esoknya, dan seterusnya, maka negeri ini akan menjadi negeri yang maju.

Setiap manusia punya rutinitas tidur di malam hari (walaupun jam tidurnya berbeda-beda satu sama lainnya) dan bangun pada pagi harinya lalu bangkit dari tempat tidur melakukan rutinitasnya, seiring itu haruslah ditanam dalam hatinya “Aku harus bangkit hari ini, lebih baik dari hari kemarin“.
Dorongan semacam itulah yang akan membuat semangat untuk menjalani suatu hari dengan harapan yang baru, yakin bahwa mimpi harus dikejar secara bertahap, dan hari ini kita akan lakukan tahap itu..besok, kita akan lakukan tahap selanjutnya…lusa, tahap level selanjutnya harus bisa diselesaikan ..bagai menaiki anak tangga ..satu persatu langkah ditapakkan untuk mencapai posisi yang lebih tinggi…itulah kebangkitan yang sesungguhnya , bahwa semua bisa diraih dengan usaha keras . Prestasi yang diraih seseorang bukanlah takdir tetapi sesuatu yang harus diraih dengan usaha dan pengorbanan. 😉